Tak hanya menyuguhkan keindahan alam yang indah dan menyejukkan, Wahana Alam Baung Camp memberikan berjuta pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung. Selain itu, lokasi yang mudah dicari membuat Baung Camp menjadi salah satu tempat tujuan bagi keluarga dan para remaja, baik itu perseorangan maupun group untuk belajar mengenal alam dan sekitarnya.
Sebagai panduan bagi yang ingin datang ke sana. Baung Camp
beralamatkan di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan,
Propinsi Jawa Timur. Akses masuk ke lokasi dapat ditempuh dari jalan raya
Surabaya-Lawang masuk ke jalan kampung sebelum Kebun Raya Purwodadi. Dari situ
menuju pintu masuk area Baung Camp hanya berjarak 2 kilometer, dan segala macam
jenis kendaraan dapat melewatinya.
Sejak awal keberadaan Baung Camp dikembangkan sebagai pusat
pendidikan konservasi alam di atas lahan seluas 195,5 hektar. Luas ini juga
termasuk area hutan dan Gunung Baung. Tempat ini semula dibawah kuasa Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Propinsi Jawa Timur. Dan, baru dua tahun
dari segi pemanfaatan area diambil kelola oleh PT Cipta Bunga Bangsa, yang
bekerjasama dengan BKSDA Jatim dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Pasuruan.
Tentang konsep wisata edukasi alam yang diterapkan oleh PT
Cipta Bunga Bangsa di Baung Camp saat ini, Data Pela, salah seorang pengurus
bidang pelatihan pada EastJava Traveler menjelaskan, jika di tempat ini selain
berekreasi para pengunjung juga bisa memanfaatkannya sebagai wahana pendidikan
alam dan lingkungan hidup.
”Karena ini adalah wilayah konservasi maka pengunjung
dilarang sembarangan memanfaatkannya, harus melalui pengawas atau pihak
pengelola. Baru setelah itu silahkan dapatkan pelajaran tentang alam yang sangat
berarti di sini,” tutur bapak tiga anak itu.
Betapa tidak, di kawasan Baung Camp masih dapat dijumpai
puluhan bermacam jenis spesies flora dan fauna. Untuk flora misalnya, ada bambu
lebih dari 10 jenis, pohon klerek, pohon eloh, dan masih banyak lainnya.
Sedangkan untuk fauna, ada bermacam-macam seperti trenggiling, landak, kucing
hutan, babi hutan, kera, lutung jawa, kelelawar, ular, burung, dan masih banyak
jenis binatang lainnya.
Untuk program edukasi alam yang terdapat di Baung Camp tak
hanya mengandalkan keindahan yang didukung dari pesona alam saja. Melainkan
juga didukung dengan penanaman akan sebuah pengalaman yang berdampak pada jiwa
seseorang. ”Diharapkan mereka setelah merasakan apa yang diperoleh di sini,
dapat mendapatkan sesuatu tekanan berupa pembentukan karakter pada
kepribadiannya,” imbuh Data Pela.
Berbagai program training yang ditawarkan oleh Baung Camp
cukup bervariasi. Anda yang berminat tinggal memilih program sesuai kebutuhan.
Mulai tempat pendidikan konservasi bagi remaja, anak-anak, hingga keluarga yang
dikonsep secara menyenangkan, baik dikemas dalam bentuk acara out bound,
penelitian, atau bahkan survival. “Ya, kami sejak awal tidak mau memaksa.
Karena Baung Camp adalah sebuah tempat yang sesuai dengan kebutuhan klien,” ujarnya.
Program training itu antara lain, conservation center,
oudoor bassed management, training leadership, communication, creativity,
problem solving, dan beberapa program outbond training seperti kid’s fun
outward bound, outing plus, jungle training, dan masih banyak lainnya.
Berkat kesuksesan program training tentang edukasi alam yang
telah dikonsep, Baung Camp dapat menggandeng beberapa sekolah besar di Jawa
Timur untuk memasukkan program-programnya ke dalam pelajaran intra kurikuler.
Hingga saat ini ada tiga sekolah yang telah bekerjasama dengan Baung Camp,
antara lain Saint Louis, dan sekolah veteran di Surabaya, serta SMA Dempo di
Malang.
Program yang diajarkan untuk mereka kategori pelajar adalah
camping, hicking, navigasi, ilmu biologi seperti membuat herbarium, mendeteksi
kadar kebasahan tanah, dan belajar tentang geografi. Diterapkannya
program-program itu sendiri sesuai dengan tagline yang dipakai Baung Camp,
adalah Bermain, Belajar, dan Berlatih.
Kendati menyadari masih 40 persen dari target pembangunan
sarana dan infrastruktur, pihak pengelola seperti yang diutarakan Data Pela,
sejak awal bertekad untuk menjadikan Baung Camp sebagai sarana aset wisata
edukasi yang tak mengecewakan. Bahkan mereka juga telah menjadikan tempat ini
sebagai community development bagi masyarakat sekitar. Terbukti dari
keikutsertaan warga setempat di dalam kepengurusan program-program Baung Camp,
serta dapat dilihat dari antusiasme warga saat mulai dibukanya tempat ini.
Fasilitas
Untuk memenuhi standar kebutuhan pengunjung, di Baung Camp
hingga saat ini telah didukung berbagai sarana infrastruktur yang cukup
memadai. Seperti pendopo untuk pemberian materi yang dapat menampung hingga 100
orang, ruang makan, barak-barak untuk istirahat, tenda di camping ground
sebanyak 30 unit, 20 unit kamar mandi, dan masih banyak lainnya.
Sedangkan fasilitas utama untuk permainan outbond yang bisa
dinikmati pengunjung, cukup menarik dan macamnya juga bervariasi. Antara lain,
fasilitas flying fox, papan panjat, jembatan gantung, bambu swing, bambu
tangga, tong setan, dan untuk yang ekstrim ada slooping.
Slooping inilah yang menjadi ikon dari Baung Camp. Bentuk
permainannya mirip seperti flying fox, yang berminat diajak menyusuri semak
naik menuju air terjun Cuban Baung terlebih dulu. Namun, yang membedakan adalah
kita akan diminta terjun dari atas dengan sudut sedikit vertikal dari
ketinggian sekitar 90-100 meter, dan terjun pas didepan air terjun.
Ke depan nanti pihak pengelola akan mengembangkan beberapa
fasilitas ekstrim lainnya, yakni pertama adalah conflic space, sebuah permainan
di lorong yang sempit. Di sini nantinya pengunjung akan dibawa ke dalam situasi
yang penuh tekanan. Dan, yang kedua adalah tenda gantung di bibir air terjun.
Sedangkan untuk rafting, dengan menerapkan konsep ecological
rafting di mana pengunjung akan diajak menjelajahi aliran sungai dengan lama
perjalanan sekitar 2 jam. Kita akan diajak beredukasi dengan potensi alam yang
masih terdapat di sepanjang bantaran sungai dari instruktur. Sehingga rafting
di sini cukup aman buat keluarga dan anak-anak.
Minat Khusus
Menurut keterangan dari pihak pengelola, pengunjung yang
datang ke Baung Camp kebanyakan mereka yang memiliki minat khusus. Terutama
yang suka dengan pengenalan tentang konservasi alam.
”Tetapi juga tak sedikit wisatawan yang datang ke sini,
melakukan kunjungan lepas atau di luar kepentingan konservasi sumber daya
alam,” ujar Data Pela.
Pengunjung datang dari berbagai asal daerah. Baik domestik
maupun mancanegara. Untuk yang dalam negeri, ada dari Malang, Kediri, Tuban,
Surabaya, Probolinggo, Sulawesi, Bogor, Jakarta, dan Jogjakarta.
Sementara dari luar negeri, ada dari Taiwan, Jepang,
Malaysia, dan Singapura. Kedatangan mereka biasanya untuk melakukan study tour.
Mengetahui animo masyarakat yang kian banyak, pihak pengelola berniat untuk
terus berupaya maksimal dalam mengembangkan Baung Camp. Baik lewat program yang
ditawarkan hingga pengembangan fasilitas tempat yang ada di sana.
Bahkan, belakangan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Pasuruan juga getol membantu untuk terus mempromosikan Baung Camp.
Baik lewat media massa hingga pengenalan Baung Camp sebagai obyek wisata minat
khusus pada turis mancanegara, dan beberapa relasi atau kalangan di dalam maupun
di luar kota, hingga sampai di luar propinsi.
Untuk konsultasi dan booking Training Motivasi di Malang,
Outbound di Malang, Wisata di Jakarta, Travel dan Hotel di Malang yang sesuai
dengan kebutuhan tim Anda, Silahkan menghubungi office kami:
1. Jl. Jati Murni Dalam No 26 Pejaten Pasar Minggu, Jakarta
Selatan
Mobile: 081 334 664 876
2. Jl. Ketintang 2/18 D Surabaya
Mobile: 081 803 838 630
3. Jl.Bhima Sakti 16 Malang
No. Telp. : (0341)
5425754
Mobile: 085 755 059 965
Pin BB: 2A717D89
Email dan YM:
tips_indonesia2020@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar